Rabu, 14 Juli 2010

Cara Membuat dan Menyimpan Puree

Cara Membuat Pure

  1. Mulailah dengan memasak sayuran/buah dengan cara mengukus, memanggang, merebus atau menggunakan microwave. Mengukus dapat menjaga kadar nutrisi pada makanan. Memanggang, merebus dan tim memungkinkan untuk pembuatan makanan dalam jumlah besar sekaligus. Microwave bisa digunakan bila anda menggunakan peralatan masak berukuran kecil atau membuat puree dalam jumlah yang sedikit.
  2. Angkat sayur/buah tersebut dan masukkan ke dalam alat yang akan digunakan untuk membuat puree.
  3. Sisihkan air yang digunakan untuk memasak sayur/buah tadi. Air ini bisa ditambahkankan ke dalam puree. Menambahkan air ini juga bisa membantu menjaga agar kandungan nutrisi yang larut pada proses pemasakan awal dapat tetap digunakan.
  4. Nyalakan mesin pembuat puree untuk menghaluskan sayuran/buah.
  5. Sambil menghaluskan, tambahkan cairan bekas masak atau air putih. Selain itu, anda juga bisa menggunakan susu formula atau ASI. Penambahan ini selain bisa menambah kandungan nutrisi juga membuat bayi mengecap ada rasa yang sudah dikenalnya.

Cara Menyimpan Pure

  1. Setelah anda mendapatkan puree yang lezat, pindahkan puree tersebut ke dalam wadah es batu untuk penyimpanan di freezer.
  2. Isi setiap kotak dengan puree, seperti anda mengisi wadah tersebut dengan air untuk membuat es batu
  3. Tutup wadah tersebut dengan plastik (bisa juga digunakan kertas timah, walaupun kami tidak menyarankannya karena serpihan timah tersebut bisa saja jatuh ke dalam makanan.
  4. Apabila puree tersebut telah beku, keluarkan wadah es dari freezer dan masukkan kotak-kotak puree tadi ke dalam kantong plastik untuk kemudian kembali dibekukan.
  5. Pastikan anda telah memberi label yang menunjukkan tanggal pembuatan dan bahan pembuat puree pada kantong plastik tersebut. Makanan yagn telah dibekukan harus digunakan paling lambat satu bulan setelah dibekukan.
  6. Saat memberikan makan pada bayi, anda tinggal mengambil beberapa kotak puree sesuai kebutuhan, cairkan kemudian panaskan kembali. Bila perlu makanan tidak usah dipanaskan melainkan disajikan pada suhu ruangan. Bila anda menggunakan microwave untuk mecairkan/memanaskan, jangan lupa untuk mengaduk makanan agar panas merata.
  7. Bila anda tidak ingin menggunakan microwave untuk melelehkan makanan, anda bisa menurunkan makanan dari freezer ke lemari es dan menyimpannya disana sepanjang malam (pastikan makanan tersebut berada dalam wadah tertutup, bukan di mangkok yang terbuka). Anda juga bisa letakkan makanan beku di dalam mangkok kecil dan meletakkan mangkok tersebut di dalam mangkok besar yang berisi air panas. Dengan metode ini makanan beku akan leleh dalam waktu 10-20 menit.

Sumber :http://www.sehatgroup.web.id/

Keuntungan Membuat Sendiri Makanan Bayi Dan Batita

Sebagai orangtua, Anda pasti ingin menyediakan yang terbaik untuk bayi dan batita Anda. Riset menunjukkan bahwa bayi yang diberi makanan bergizi dengan komposisi yang sehat, tumbuh menjadi anak yang kuat dan mudah beradaptasi soal makanan dibandingkan dengan anak yang diberikan makanan dengan komposisi yang kurang baik. Membuat makanan bayi di rumah adalah hal yang mudah, murah dan bergizi untuk memastikan bahwa anak-anak anda mendapatkan keuntungan tersebut. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa membuat sendiri makanan bayi di rumah mempunyai banyak keuntungan, yaitu:

  1. Anda memiliki kendali penuh atas apa yang akan dimakan oleh anak anda.
  2. Anda menanamkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini.
  3. Makanan buatan sendiri lebih bergizi dan bebas zat-zat aditif.
  4. Makanan buatan sendiri lebih variatif
  5. Mudah
  6. Hemat
  7. Makanan buatan sendiri jauh lebih lezat dari makanan instan.

1. Anda memiliki kendali penuh atas apa yang akan dimakan oleh anak anda

Sebagai orang tua, anda pasti ingin mengetahui apa yang dimakan oleh bayi anda. Seperti juga anda ingin adanya kepastian menyangkut keaslian, keamanan, kualitas dan tekstur dari isi makanan bayi anda. Dengan menyiapkan sendiri makanan anak, maka Anda dapat memegang kendali atas apa yang dimakan oleh anak Anda dan Anda juga memiliki pengetahuan atas apa yang dimasukkan ke dalam makanan bayi anda. Semakin Anda terlibat dalam proses penyiapan makanan untuk bayi anda, semakin besar kemungkinan Anda bisa memupuk kebiasaan makan yang sehat. Selain itu, Anda memberikan makan yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan bayi anda. Dan karena anda yang memegang kendali atas tekstur dan isi dari makanan bayi anda, Andalah yang paling tahu apa yang paling baik untuk bayi anda.

2. Anda menanamkan kebiasaan makan yang sehat sejak dini

Dengan memberikan makanan sehat pada bayi anda sejak dini, berarti anda telah memperkenalkan kebiasaan makan yang baik untuk seluruh keluarga anda. Masyarakat Indonesia telah berubah menjadi komunitas yang gemar makanan fast food yang kaya lemak dan kolesterol tapi miskin gizi dan serat. Angka obesitas meningkat sampai pada level epidemik diantara anak-anak, remaja dan orang dewasa. Apabila trend saat ini terus berlangsung, obesitas akan menjadi penyebab utama kematian yang bukan karena penyakit di negeri ini, menggantikan posisi rokok. Salah satu penyebab utama kasus kelebihan berat pada anak-anak dan orang dewasa adalah kebiasaan makan yang kurang baik. Kebiasaan makan yang kurang baik secara langsung dihubungkan dengan beberapa masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung koroner, darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan beberapa jenis kanker.

3. Makanan buatan sendiri lebih bergizi dan bebas zat-zat aditif

Vitamin dan nutrisi lain sangat penting bagi bayi anda. Untuk tiga tahun kedepan, bayi anda akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Untuk itu penting sekali baginya untuk diberikan asupan makanan yang sehat dan bergizi agar dapat memaksimalkan proses tumbuh kembangnya.

Makanan bayi instan mengandung tambahan garam, gula, penambah rasa, atau bahan-bahan lain yang tidak dibutuhkan dan bahkan tidak tepat untuk bayi Anda. Bahkan bahan-bahan tambahan ini dapat melarutkan kandungan nutrisi dari makanan tersebut dan tidak memberikan manfaat apapun bagi kesehatan bayi Anda dan dimasukkan dalam adonan makanan untuk menambah rasa, tekstur dan memperbanyak jumlah porsi yang dihasilkan.

Anda bisa melihat perbedaan rasa, warna dan kandungan gizi suatu jenis makanan bayi instan yang dibuat oleh produsen yang berbeda. Misalnya bubur susu apel atau nasi tim ayam merek A pasti memiliki rasa, warna dan angka kandungan nutrisi yang berbeda dibandingkan jenis makanan sama dengan merek B, C dan merek-merek lainnya. Dan bubur susu apel atau nasi tim ayam buatan Anda sendiri, pasti jauh lebih lezat, menarik dan bergizi tinggi. Dengan menyiapkan dan memasak sendiri, Anda bisa memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan makanan yang dibutuhkannya.

4. Makanan buatan sendiri lebih variatif

Makanan bayi cepat saji dibuat untuk memenuhi selera pasar, sehingga variasinya sangat sedikit. Variasi adalah kunci dari menu seimbang, yang merupakan komponen inti dari makanan yang sehat dan bergizi. Dengan banyaknya pilihan yang terdapat di bagian bahan makanan segar maupun beku, tidak ada alasan bayi anda harus mengikuti apa yang dianggap perusahaan pembuat sebagai makanan yang paling disukai. Keuntungan dari variasi makanan hádala:

Bayi anda akan terpapar pada rasa dan teksture yang lebih luas sehingga transisi ke makanan keluarga bisa berjalan dengan baik.

Anda bisa membentuk selera makan bayi anda dan membantunya mempelajari rasa baru pada makanan yang baru dimasak, dengan demikian anak Anda tidak akan menjadi pemilih atau susah makan.

Lebih jauh lagi, membuat sendiri makanan bagi bayi anda, membuat anda bebas menambahkan bumbu-bumbu dan mengkombinasikan rasa, sehingga waktu makan bagi bayi anda menjadi saat yang menyenangkan, semacam wisata boga.

5. Mudah

Membuat sendiri makanan bayi mudah dan tidak sesulit yang Anda dan orang lain bayangkan atau katakan. Begitu Anda mulai Anda akan menyadari betapa mudahnya mempersiapkan sendiri makanan bayi. Yang Anda butuhkan adalah peralatan masak yang biasa Anda gunakan, blender/food processor serta bahan makanan yang segar untuk membuat makanan yang sehat dan bergizi untuk anak Anda. Selain itu, untuk menghemat banyak waktu dan tenaga, kita bisa memasak dalam jumlah agak banyak. Setelah dimasak, dinginkan makanan lalu tuang ke dalam blok es (cetakan es batu) lalu bekukan. Setelah beku, keluarkan dari cetakan, lalu masukkan 2-3 potong (sesuaikan untuk 1 porsi) ke dalam kantong plastik ukuran kecil. Apabila akan disajikan, keluarkan sejumlah sesuai kebutuhan. Bisa dikombinasikan dengan jenis masakan lainnya (baik disajikan terpisah maupun dicampurkan).

6. Anda menghemat biaya

Makanan bayi instan harganya lebih mahal karena mereka juga harus memperhitungkan biaya promosi dan distribusi. Membuat makanan bayi sendiri sangat hemat biaya, karena makanan bisa dibeli kapan saja, dengan mempergunakan bahan makanan lokal dan yang sering dikonsumsi keluarga.

7. Makanan buatan sendiri jauh lebih lezat dari makanan instan

Walaupun bayi anda tidak memiliki indera pengecap layaknya orang dewasa, ia bisa mengecap rasa, mengenali warna dan bau. Makanan yang lezat adalah salah satu anugrah kehidupan dan bayi Anda berhak untuk menikmati kelezatan dan tekstur makanan rumahan seperti halnya Anda dan saya. Coba cicipi bubur ayam, nasi goreng, dan sup instan yang dijual di swalayan, walaupun praktis dan Anda tinggal menyeduh dengan air panas, rasa dan aromanya jauh dibandingkan makanan yang dimasak sendiri. Atau lakukan percobaan dengan hanya makan makanan kalengan dan instan selama 3 – 7 hari, Anda pasti merindukan kelezatan dan aroma makanan rumahan. Demikian halnya dengan makanan bayi. Jadi tunggu apa lagi?

Melihat bayi Anda menikmati makanan yang Anda buat sendiri merupakan suatu kepuasan tersendiri. Anda pun merasakan kepuasan dan kebanggaan telah memberikan bayi Anda persembahan berupa makanan yang sehat dan bergizi.


Sumber : http://www.sehatgroup.web.id

10 Cara Bayi Lahap Makan

Di usia 6 bulan, si kecil mulai mendapatkan makanan pendamping ASI pertamanya. Tapi prosesnya belum tentu mudah, apalagi membuatnya lahap makan. Perlu usaha ekstra agar makanan yang ada di piring mungilnya bisa habis. Karena itu, perlu cara yang tepat agar dia menikmati acara makannya. Dr. Tinuk Agung Meilany, Sp.A., dari Bagian Nutrisi Anak RSAB Harapan Kita Jakarta, memberikan 10 langkah berikut ini!

1. KENALKAN DI USIA TEPAT

Kesulitan makan erat kaitannya dengan adaptasi makan. Nah, keterlambatan memberikan makanan padat bisa menjadi biang keladi. Itulah mengapa, kenalkan makanan tambahan di usia 6 bulan. Sebab, di usia itu indra pengecap bayi sudah bisa distimulasi. Dengan adanya makanan tambahan, si kecil akan mengenal makanan selain ASI. Makanan itu sudah bisa dikenal lidahnya dengan baik. Jika pengenalan makanan padat terlambat, sangat mungkin bayi akan merasa asing dan menolaknya. Ingat, pengalaman adalah proses belajar. Bayi yang dikenalkan makanan padat di usia 6 bulan, hasilnya tentu berbeda jika dia baru dikenalkan di usia 9 bulan.

Selain itu, usia 6 bulan dinilai tepat karena bayi sudah mampu menegakkan punggung. Ia sudah mampu menelan dengan baik dan risiko tersedak bisa diminimalkan. Si kecil juga sudah siap mengunyah dan menelan makanan padat. Selain itu, di usia ini asupan ASI saja tidak cukup. Bayi memerlukan makanan pendamping ASI agar tumbuh kembangnya optimal. Dengan pengenalan seperti itu, bayi menjadi terbiasa dan tidak susah lagi menyantap makanan padat.

2. KENALKAN SECARA BERTAHAP

Berikan makanan secara bertahap, baik dari jumlah maupun frekuensi. Mulailah sedikit demi sedikit, dari satu takar sendok makan, ditingkatkan menjadi dua, hingga akhirnya lima sendok takar. Demikian juga dengan pengenceran buburnya, encerkan secara bertahap. Sedapat mungkin encerkan bubur dengan ASI. Frekuensinya pun setali tiga uang. Mulanya bayi hanya diberi makan satu kali sehari lalu menjadi dua kali, hingga diharapkan di usia 7-8 bulan bisa tiga kali makan. Inilah yang disebut dengan proses belajar makan.

Jika proses belajar makan secara bertahap diabaikan, boleh jadi akan membuat bayi mogok makan. Ini karena si kecil tiba-tiba harus berkenalan dengan makanan dalam jumlah banyak dan frekuensi yang kerap. Tapi, dampak ini sangatlah individual, karena ada beberapa bayi yang langsung bisa menerima ma- kanan, meski jumlahnya banyak juga frekuensinya langsung tiga kali. Hanya saja, jumlah bayi dengan tipe ini cukup sedikit.

3. BUATLAH JADWAL MAKAN

Miliki jadwal memberikan makanan padat yang tepat. Keteraturan akan membuat ritme biologis si kecil terpola. Jika bayi dibiasakan makan makanan padat pukul 8 pagi, maka setiap jarum jam menunjukkan angka 8 pas, perut si bayi akan keroncongan meminta makan. Ini berbeda jika bayi tidak memiliki jadwal yang rutin. Jadwalnya sesuka hati, disesuaikan dengan kesempatan yang dimiliki orangtua. Akibatnya, ritme biologis bayi menjadi tidak terpola. Sulit makan pun mendera.

4. ATUR JADWAL MAKANAN SELINGAN DAN ASI

Atur pula waktu memberikan makanan selingan dan ASI. Jangan salahkan bayi tak mau makan karena sebelumnya sudah minum ASI/susu. Pasalnya, ASI/susu memberikan efek kenyang lama, sekitar 3 jam. Jadi, setelah diberi ASI/susu, bayi baru lapar lagi 3 jam kemudian. Kalau mau, dibalik saja, si kecil diberi makan dulu baru susu/ASI kemudian. Hal yang sama berlaku untuk pemberian snack seperti biskuit bayi. Usahakan diberikan tidak berdekatan dengan pemberian makanan padat.

5. VARIASIKAN MAKANANNYA

Seperti halnya orang dewasa, bayi juga memiliki selera, lo. Si kecil sudah pandai pilih-pilih makanan. Dia bosan jika diberikan makanan yang sama setiap harinya. Siapa sih yang enggak bosan jika makanan yang disantap daging ayam dan nasi melulu? Itulah mengapa, variasikan menu makanan bayi. Khususnya untuk bayi usia 7 bulan ke atas, saat dia diberikan tim saring. Variasi meliputi lauk pauk. Jika hari ini daging ayam, maka esoknya bisa diberikan daging sapi. Begitu pun sayur mayurnya. Bayam bisa divariasikan dengan wortel, dan lain-lain. Intinya, orangtua mesti pandai meracik menu agar bisa membuat selera makan si kecil meninggi. Si kecil pun tidak sulit makan lagi.

6. HINDARI MAKANAN PENUH BUMBU

Secara alami, bayi tidak menyukai rasa yang terlalu tajam. Itulah mengapa, jangan terlalu banyak memberikan bumbu pada makanan bayi. Pemberian garam, pemanis, penyedap, bahkan pedas sebaiknya dihindari. Mungkin saja bayi tidak menolaknya, namun akan menimbulkan permasalahan lain. Bayi terbiasa mengonsumsi makanan berasa tajam. Akibatnya, dia justru menolak makanan tanpa banyak penyedap atau garam. Bisa dibayangkan juga reaksinya saat ditawari sayur-sayuran.

7. BUAT SITUASI MENYENANGKAN

Situasi sangat berpengaruh kepada mood makan. Jadi, buatlah situasi menyenangkan. Suasana rumah tenang, bayi tidak diburu-buru untuk menghabiskan makanan. Pun menyempatkan bermain saat bayi mengunyah makanan. Selain itu, jangan sepelekan mood si pemberi makan. Orangtua atau pengasuh yang stres turut mengganggu mood bayi. Akibatnya, bayi ikut-ikutan cemas dan tak mau makan.

8. MAKAN BERSAMA

Makan bersama umumnya mampu membangkitkan nafsu makan. Selain makan bersama ayah-ibu dan kakaknya, jika memungkinkan, bayi diberi kesempatan makan bersama teman sebaya. Dengan demikian, dia bisa melihat bagaimana bayi lain menikmati makanannya. Acara makan pun jadi menyenangkan. Jika tidak, makan bersama keluarga lain pun sangat bermanfaat. Apalagi jika saat itu bayi menjadi pusat perhatian.

Dia bisa makan lebih lahap lagi. Hal lain yang perlu diperhatikan, temani dan buat interaksi saat makan. Dengan begitu, bayi menganggap acara makan merupakan aktivitas menyenangkan.

9. DISIPLIN

Di negara maju, orangtua sangat disiplin saat memberikan makan kepada bayinya. Si kecil didudukkan di kursi makan untuk kemudian disuapi. Setengah jam kemudian acara makan harus selesai. Mengingat bayi menikmati makan hanya pada setengah jam pertama. Selebihnya, bayi tidak berselera menyantap makanan. Hindari memberi makan kepada bayi selama berjam-jam. Cara pemberian makannya pun jangan sambil jalan-jalan. Itu membuat acara makan jadi merepotkan, karena bayi tak mau makan jika tidak jalan-jalan. Tirulah cara makan bayi di negara maju yang tak memakai jasa babysitter atau si mbak.

10. SEDIAKAN PERLENGKAPAN MAKAN YANG MENARIK

Agar selera makannya bertambah, sediakan perlengkapan makan yang menarik seperti piring, gelas, atau sendok berbentuk/bergambar lucu dengan warna-warna cerah. Bayi yang sudah bisa duduk sendiri dapat memiliki kursi makan khusus. Dia pun akan bersemangat saat acara makan tiba.


Sumber : http://www.tabloid-nakita.com