Rabu, 04 November 2009

Minum Air Es

‘Kembar Air’ Bukan karena Minum Es Kembar air adalah istilah yang berasal dari masyarakat untuk bayi yang lahir dengan keluarnya banyak air. Padahal itu terjadi karena ukuran kandungan besar karena air ketuban berlebih sehingga seolah-olah kembar dengan air.

Bukan karena air es

Menurut dr. Nurwansyah, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital, pendapat tersebut tidak benar. "Kembar air itu istilah yang berasal dari masyarakat untuk bayi yang seolah ‘kembar’ dengan air. Padahal, itu terjadi karena ukuran kandungan besar karena air ketuban berlebih sehingga seolah-olah kembar dengan air," paparnya. Kondisi seperti itu, selanjutnya, sama sekali tidak ada hubungannya dengan minum air es selama kehamilan. "Minum berapa banyak pun air es, tidak akan berpengaruh pada janin. Karena, sebenarnya di dalam rahim saat hamil, ada plasenta yang memiliki regulator. Jadi, jika minum banyak sekalipun, yang diserap hanya sesuai kebutuhan saja," paparnya. Secara sederhana, bila diilustrasikan, saat Anda minum, air akan diserap usus, lalu masuk ke dalam jantung, sehingga membuat darah encer dan dapat beredar ke seluruh tubuh. Nah, sebagian lagi yang tidak terpakai akan dibuang melalui urin.

Polihidramnion

Sebenarnya, kondisi ‘kembar air’ bukan disebabkan oleh minum air es, melainkan adanya kondisi polihidramnion. "Polihidramnion adalah terkumpulnya cairan di dalam ketuban di atas 2 liter. Banyaknya air ketuban itu secara garis besar bisa disebakan oleh faktor yang diketahui sebabnya, dan faktor yang tidak diketahui sebabnya," terang dr. Nurwansyah.

Faktor yang diketahui sebabnya, terjadi karena :

  • Terdapat gangguan/sumbatan pada saluran pencernaan janin.
  • Adanya infeksi.
  • Bayi kembar
  • Bisa terdeteksi setiap saat

Menurut dr. Nurwansyah, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Brawijaya Women and Children Hospital sebenarnya kondisi polihidramnion dapat terdeteksi setiap saat, sepanjang Anda rutin memeriksakan kehamilan. Untuk pemeriksaan tanpa USG, jika kondisi ukuran rahim lebih besar dari usia kehamilan berdasarkan haid terakhir, misalnya usia kehamilan 16 minggu, tapi besarnya usia kehamilan seperti 20 minggu. Maka, dapat dicurigai adanya polihidramnion. Periksakan kehamilan Anda dengan USG, untuk memastikan kecurigaan.

Bayi Prematur

"Polihidramnion tidak akan berdampak pada bayi, melainkan pada kehamilan. Jadi, umumnya, kehamilan tidak bisa berlangsung 9 bulan 10 hari, tetapi harus dilahirkan lebih cepat (prematur)," ungkapnya. Pasalnya, bila dibiarkan kondisi ini akan membuat sang ibu merasa sesak sehingga tidak nyaman.

Menurut dr. Nurwansyah, polihidramnion dapat terjadi pada ibu manapun, dan saat ini belum ada faktor pencegahnya. Oleh karenanya lakukan pemeriksaan secara rutin sesuai anjuran dokter kandungan. Sehingga, kondisi kehamilan Anda dapat senantiasa terpantau.

Dengan demikian, jelaslah bahwa minum air es tidak akan menyebabkan kehamilan menjadi besar atau ‘kembar air’. Jadi mulai sekarang, Anda tak perlu khawatir lagi untuk meminum air es. Apalagi jika itu adalah es jus buah. Justru akan membuat Anda merasa segar.

Sumber : http://www.kafebalita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar